Sabtu, 19 Januari 2013

puisi

seketika embun bertalu,
menyambut randu dipohon mimpi,
versi hati menanti layar dlam tata ayu sinarnya,
ku tatap mata hati,
lestari rangkap mengalungi cinta abadi,
dalam rentang pembangunan cinta,
rasa raun realistis terbingkai mundah,
tetap mengawal distiap manis yang kudengar.
begitulah akhiran cerita,
seperti karangan bunga,
yang menaburi cerita suka atau duka.

Jangan lihat kemarin-mu.
Lupakanlah...
Peluklah awan baru yg menyambutmu.
Kuncilah tak hanya diam kenanganmu.
Bawalah satu cawan buah manismu di penghujung waktu yg sudah bertabuh.
Berdering waktunya,
Waktumu kini milikmu.
Jemputlah dgan ikhlasmu.
karena kesempatan akan selalu ada di depan mata.www.gambar cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar