Rabu, 31 Desember 2014

EH ...TAHUN BARU 2015 TERNYATA......

aslm...guys...lama g update blok nih......kyaknya terakhir kmrin tahun 2013 dah...g terasa dah 1 tahun g update...huh..
emmmm ni sbenarnya gue g mau nulis karena ada istri disampingku yang selalu nemenin aku dan selalu buatin kopi tiap hari jadi ya harus nulis dah...tapi kira-kira mau nulis apa ya????



mungkin tentang malam tahun baru 2015 kali ya...????
informasi aja si sudah 3 tahun ini gue di pulau bintan???dmn tu???mungkin untuk orang jawa atau papua akan asing pulau bintan...letaknya t deket dengan singa muntah (alias singapore) deket banget kalau naik kapal sih hanya 1 jam ...untuk tahun baru ini 2015 baru kali ini dah gue ngrayainnya dengan istri tercinta ...kalau tahun2 kemarin sih dengan sang pacar...hahahah alias mantan pacar sekarang..ternyata seru juga ni dipulau bintan atau lebih tepatnya kota Tanjungpinang atau yang terkenal kota Gurindam.hahhh gurindam ??makanan apa tu???
asal temen2 tau ya gurindam itu bukan makan coy...tapi suatu puisi yang ada nasehatnya diciptakan oleh raja ali haji fisabilillah..pejuang dari tanah melayu coy....kalau mau tau lebih mungkin dateng aja kali ke pulau ini heheheh ada kopi yang terkenal loh...namanya kopi Hawai...

eh malah ngelantur kemana-mana??hadewhhh
tapi ga pa2lah dari pada pusing mau ngapain kan ya ??hahaha hujan -hujan gini  pula...
duh apa lagi ya...

pokoknya malam tahun baru 2015 bagi gue dan keluarga sangat bermakna dah ...harapannya semoga kedepan semakin baik dalma segi apapun yang positif dan terus semakin baik...
dah dulu ya salam ...



Kamis, 03 Oktober 2013

HAKEKAT GURU SEJATI
Kembali pada pembahasan Guru Sejati. Melalui 3 langkahnya (Triwikrama) Dewa Wishnu (Yang Hidup), mengarungi empat macam zaman (kertayuga, tirtayuga, kaliyuga, dwaparayuga), lalu lahirlah manusia dengan konstruksi terdiri dari fisik dan metafisik di dunia (zaman mercapada). Fisik berupa jasad atau raga, sedangkan metafisiknya adalah roh beserta unsur-unsur yang lebih rumit lagi. Ilmu Jawa melihat bahwa roh manusia  memiliki pamomong (pembimbing) yang disebut pancer atau guru sejati. Pamomong atau Guru Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan pembimbing roh atau sukma. Roh atau sukma di siram “air suci” oleh guru sejati, sehingga sukma menjadi sukma sejati. Di sini tampak Guru sejati memiliki fungsi sebagai resources atau sumber “pelita”  kehidupan. Guru Sejati layak dipercaya sebagai “guru” karena ia bersifat teguh dan  memiliki hakekat “sifat-sifat” Tuhan (frekuensi kebaikan) yang abadi konsisten  tidak berubah-ubah (kang langgeng tan owah gingsir). Guru Sejati adalah proyeksi dari rahsa/rasa/sirr yang merupakan rahsa/sirr yang sumbernya adalah kehendak Tuhan; terminologi Jawa menyebutnya sebagai Rasa Sejati. Dengan kata lain rasa sejati sebagai proyeksi atas “rahsaning” Tuhan (sirrullah). Sehingga tak diragukan lagi bila peranan Guru Sejati akan “mewarnai” energi hidup atau roh menjadi energi suci (roh suci/ruhul kuddus). Roh kudus/roh al quds/sukma sejati, telah mendapat “petunjuk” Tuhan –dalam konteks ini hakikat rasa sejati– maka peranan roh tersebut tidak lain sebagai “utusan Tuhan”. Jiwa, hawa atau nafs yang telah diperkuat dengan sukma sejati atau dalam terminologi Arab disebut ruh al quds. Disebut juga sebagai an-nafs an-natiqah, dalam terminologi Arab juga disebut sebagai an-nafs al-muthmainah, adalah sebagai “penasihat spiritual” bagi jiwa/nafs/hawa. Jiwa perlu di dampingi oleh Guru Sejati karena ia dapat dikalahkan oleh nafsu yang berasal dari jasad/raga/organ tubuh  manusia. Jiwa yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan merubah karakternya menjadi jahat.
Menurut  ngelmu Kejawen, ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati. Guru Sejati benar-benar bisa mewujud dalam bentuk “halus”,  wujudnya mirip dengan diri kita sendiri. Mungkin sebagian pembaca yang budiman ada yang secara sengaja atau tidak pernah menyaksikan,   berdialog, atau sekedar melihat diri sendiri tampak menjelma menjadi dua, seperti melihat cermin. Itulah Guru Sejati anda. Atau bagi yang dapat meraga sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau badan halusnya sendiri. Wujud kembaran (berbeda dengan konsep sedulur kembar) itu lah entitas Guru Sejati. Karena Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan, maka segala nasehatnya akan tepat dan benar adanya. Tidak akan menyesatkan. Oleh sebab itu bagi yang dapat bertemu Guru Sejati, saran dan nasehatnya layak diikuti. Bagi yang belum bisa bertemu Guru Sejati, anda jangan pesimis, sebab Guru Sejati akan selalu mengirim pesan-pesan berupa sinyal dan getaran melalui Hati Nurani anda. Maka anda dapat mencermati suara hati nurani anda sendiri untuk memperoleh petunjuk penting bagi permasalahan yang anda hadapi.
Namun permasalahannya, jika kita kurang mengasah ketajaman batin, sulit untuk membedakan apakah yang kita rasakan merupakan kehendak hati nurani (kareping rahsa) ataukah kemauan hati atau hawa nafsu (rahsaning karep). Artinya, Guru Sejati menggerakkan suara hati nurani yang diidentifikasi pula sebagai kareping rahsa atau kehendak rasa (petunjuk Tuhan) sedangkan hawa nafsu tidak lain merupakan rahsaning karep atau rasanya keinginan.
Sarat utama kita bertemu dengan Guru Sejati kita adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa, mesu budi, maladihening, mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu, dan  menjaga kesucian jiwa dan raga. Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan pinilih.

SEDULUR; PAPAT KEBLAT, LIMA PANCER
Atau Keblat Papat,Lima Pancer, di lain sisi diartikan juga sebagai kesadaran mikrokosmos. Dalam diri manusia (inner world) sedulur papat sebagai perlambang empat unsur badan manusia yang mengiringi seseorang sejak dilahirkan di muka bumi.  Sebelum bayi lahir akan didahului oleh keluarnya air ketuban atau air kawah. Setelah bayi keluar dari rahim ibu, akan segera disusul oleh plasenta atau ari-ari. Sewaktu bayi lahir juga disertai keluarnya darah dan  daging. Maka sedulur papat terdiri dari unsur kawah sebagai kakak, ari-ari sebagai adik, dan darah-daging sebagai dulur kembarnya. Jika ke-empat unsur disatukan maka jadilah jasad, yang kemudian dihidupkan oleh roh sebagai unsur kelima yakni pancer. Konsepsi tersebut kemudian dihubungkan dengan hakekat doa; dalam pandangan Jawa doa merupakan niat atau kebulatan tekad yang harus melibatkan unsur semua unsur raga dan jiwa secara kompak. Maka untuk mengawali suatu pekerjaan disebut dibutuhkan sikap amateg aji (niat ingsun) atau artikulasi kemantaban niat dalam mengawali segala sesuatu kegiatan/rencana/usaha).  Itulah alasan mengapa dalam tradisi Jawa untuk mengawali suatu pekerjaan berat  maupun ringan diawali dengan mengucap; kakang kawah adi ari-ari, kadhangku kang lahir nunggal sedino lan kadhangku kang lahir nunggal sewengi, sedulurku papat kiblat, kelimo pancer…ewang-ewangono aku..saperlu ono gawe ….

MENGOLAH GURU SEJATI
Guru Sejati yakni rahsa sejati; meretas ke dalam sukma sejati, atau sukma suci, kira-kira sepadan dengan makna roh kudus (ruhul kudus/ruh al quds). Kita mendayagunakan Guru Sejati kita dengan cara mengarahkan kekuatan metafisik sedulur papat (dalam lingkup mikrokosmos)  untuk selalu waspada dan jangan sampai tunduk oleh hawa nafsu. Bersamaan menyatukan kekuatan mikrokosmos dengan kekuatan makrokosmos yakni papat keblat alam semesta yang berupa energi alam dari empat arah mata angin, lantas melebur ke dalam kekuatan pancer yang bersifat transenden (Tuhan Yang Mahakuasa). Setiap orang bisa bertemu Guru Sejatinya, dengan syarat kita dapat menguasai hawa nafsu negatif; nafsu lauwamah (nafsu serakah; makan, minum, kebutuhan ragawi), amarah (nafsu angkara murka), supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan mengapai nafsu positif dalam sukma sejati (al mutmainah). Sehingga jasad dan nafs/hawa nafsu lah yang harus mengikuti kehendak sukma sejati untuk menyamakan frekuensinya dengan gelombang Yang Maha Suci. Sukma menjadi suci tatkala sukma kita sesuai dengan karakter dan sifat hakekat gelombang Dzat Yang Maha Suci, yang telah meretas ke dalam sifat hakekat Guru Sejati. Yakni sifat-sifat Sang Khaliq yang (minimal) meliputi 20 sifat. Peleburan ini dalam terminologi Jawa disebut manunggaling kawula-Gusti.

Tradisi Jawa mengajarkan tatacara membangun sukma sejati dengan cara ‘manunggaling kawula Gusti’ atau penyatuan/penyamaan sifat hakikat makhluk dengan Sang Pencipta (wahdatul wujud). Sebagaimana makna warangka manjing curiga; manusia masuk kedalam diri “Tuhan”, ibarat Arya Sena masuk kedalam tubuh Dewaruci. Atau sebaliknya, Tuhan menitis ke dalam diri manusia; curigo manjing warongko, laksana Dewa Wishnu menitis ke dalam diri Prabu Kreshna.
Sebagai upaya manunggaling kawula gusti, segenap upaya awal dapat dilakukan seperti melalui ritual mesu budi, maladihening, tarak brata, tapa brata, puja brata, bangun di dalam tidur, sembahyang di dalam bekerja. Tujuannya agar supaya mencapai tataran hakekat yakni dengan meninggalkan nafsul lauwamah, amarah, supiyah, dan menggapai nafsul mutmainah. Kejawen mengajarkan bahwa sepanjang hidup manusia hendaknya laksana berada dalam “bulan suci Ramadhan”. Artinya, semangat dan kegigihan melakukan kebaikan, membelenggu setan (hawa nafsu) hendaknya dilakukan sepanjang hidupnya, jangan hanya sebulan dalam setahun. Selesai puasa lantas lepas kendali lagi. Pencapaian hidup manusia pada tataran tarekat dan hakikat secara intensif akan mendapat hadiah berupa kesucian ilmu makrifat. Suatu saat nanti, jika Tuhan telah menetapkan kehendakNya, manusia dapat ‘menyelam’ ke dalam tataran tertinggi yakni makna kodratullah. Yakni substansi dari manunggaling kawula gusti sebagai ajaran paling mendasar dalam ilmu Kejawen khususnya dalam anasir ajaran Syeh Siti Jenar. Manunggling Kawula Gusti = bersatunya Dzat Pencipta ke dalam diri mahluk. Pancaran Dzat telah bersemayan menerangi ke dalam Guru Sejati, sukma sejati.

TANDA PENCAPAIAN SPIRITUALITAS TINGGI
Keberhasilan mengolah Guru Sejati, tatarannya akan dapat dicapai apabila kita sudah benar-benar ‘lepas’ dari basyor atau raga/tubuh. Yakni jiwa yang telah merdeka dari penjajahan jasad. Bukan berarti kita harus meninggalkan segala kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi, itu salah besar !! Sebaliknya, kehidupan duniawi menjadi modal atau bekal utama meraih kemuliaan baik di dunia maupun kelak setelah ajal tiba. Maka seluruh kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi sudah tidak dicemari oleh hawa nafsu. Kebaikan yang dilakukan tidak didasari “pamrih”; sekalipun dengan mengharap-harap iming-iming pahala-surga, atau takut ancaman dosa-neraka. Melainkan kesadaran makrokosmos dan mikrokosmos akan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, hendaklah memposisikan diri bukan sebagai seteruNya, tetapi sebagai “sekutuNya”, sepadan dan merasuk ke dalam gelombang Ilahiah. Kesadaran spiritual bahwa kemuliaan hidup kita apabila kita dapat bermanfaat untuk kebaikan bagi sesama tanpa membeda-bedakan masalah sara. Orang yang memiliki kesadaran demikian, hakekat kehendaknya merupakan kehendak Tuhan. Apa yang dikatakan menjadi terwujud, setiap doa akan terkabul. Ucapannya diumpamakan “idu geni” (ludah api) yang diucapkan pasti terwujud. Kalimatnya menjadi “Sabda Pendita Ratu”, selalu menjadi kenyataan.
Selain itu, tataran tinggi pencapaian “ilmu batin/spiritual” dapat ditandai apabila kita dapat menjumpai wujud “diri” kita sendiri, yang tidak lain adalah Guru Sejati kita. Lebih dari itu, kita dapat berdialog dengan Guru Sejati untuk mendengarkan nasehat-nasehatnya, petuah dan petunjuknya. Guru sejati berperan sebagai “mursyid” yang tidak akan pernah  bicara omong kosong dan sesat, sebab Guru Sejati sejatinya adalah pancaran dari gelombang Yang Maha Suci. Di sana lah, kita sudah dekat dengan relung ’sastra jendra hayuning rat’ yakni ilmu linuwih, “ibu” dari dari segala macam ilmu,  karena mata (batin) kita akan melihat apa-apa yang menjadi rahasia alam semesta,  sekalipun tertutup oleh pandangan visual manusia maupun teknologi.
Tanda-tanda pencapaian itu antara lain, kadang seseorang diizinkan Tuhan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, melalui vision, mimpi, maupun getaran hati nurani. Semua itu dapat merupakan petunjuk Tuhan. Maka tidak aneh apabila di masa silam nenek moyang kita, para leluhur bumi nusantara yang memperoleh kawaskitan, kemudian menuangkannya dalam berbagai karya sastra kuno berupa; suluk, serat, dan jangka atau ramalan (prediksi). Jangka atau prediksi diterima oleh budaya Jawa sebagai anugerah besar dari Tuhan, terkadang dianggap sebagai peringatan Tuhan, agar supaya manusia dapat mengkoreksi diri, hati-hati, selalu eling-waspadha dan melakukan langkah antisipasi.

PENTINGKAH GURU SEJATI ?
Peran Guru Sejati sudah jelas saya paparkan di awal pembahasan ini. Namun demikian perlu kami kemukakan betapa pentingnya Guru Sejati dalam kehidupan kita yang penuh ranjau ini. Perahu kehidupan kita berlabuh dalam samudra kehidupan yang penuh dengan marabahaya. Kita harus selalu eling dan waspadha, sebab setiap saat kemungkinan terburuk dapat menimpa siapa saja yang lengah. Guru Sejati akan selalu memberi peringatan kepada kita akan marabahaya yang mengancam diri kita. Guru Sejati akan mengarahkan kita agar terhindar dari malapetaka, dan bagaimana jalan keluar harus ditempuh. Karena Guru Sejati merupakan entitas zat atau energi kebaikan dari pancaran cahaya Illahi, maka Guru Sejati memiliki kewaskitaan luarbiasa. Guru Sejati sangat cermat mengidentifikasi masalah, dan memiliki ketepatan tinggi dalam mengambil keputusan dan jalan keluar. Biasanya Guru Sejati “bekerja” secara preventif antisipatif, membimbing kita agar supaya tidak melangkah menuju kepada hal-hal yang akan berujung pada kesengsaraan, malapetaka, atau musibah.

ANASIR ASING
Konsep tentang guru sejati sebagaimana ajaran Jawa, dapat ditelusuri melalui konsep sedulur papat lima pancer, dalam konsep pewayangan yang makna dan hakikatnya dapat dipelajari sebagaimana tokoh dalam Pendawa Lima (lihat dalam tulisan Pusaka Kalimasadha). Namun demikian, dalam perjalanannya mengalami pasang surut dan proses dialektika dengan anasir asing yakni; Hindu, Budha, Arab. Leluhur bangsa kita memiliki karakter selalu positif thinking, toleransi tinggi, andap asor. Sehingga nenek moyang kita, para leluhur yang masih peduli dengan kearifan lokal, secara arif dan bijaksana mereka tampil sebagai penyelaras sekaligus cagar kebudayaan Jawa. Setelah Islam masuk ke Nusantara, ajaran Kejawen mendapat anasir Arab dan terjadi sinkretisme, sedulur papat keblat kemudian diartikan pula sebagai empat macam nafsu manusia yakni nafsu lauwamah (biologis), amarah (angkara murka), supiyah (kenikmatan/birahi/psikologis), dan mutmainah (kemurnian dan kejujuran). Sedangkan ke lima yakni pancer diwujudkan dalam dimensi nafsu mulhimah (sebagai pengendali utama atau tali suh atas keempat nafsu sebelumnya. Konvergensi antara Kejawen dengan tradisi Arab disusunlah klasifikasi sifat-sifat nafsu jasadiah di atas dengan diaplikasikan ke dalam lambang aslinya yakni tokoh wayang; 1. Lauwamah = Dosomuko, 2. Amarah = Kumbokarno, 3. Supiyah = Sarpo Kenoko, 4. Mutma’inah = Gunawan Wibisono.
Tulisan ini saya persembahkan kepada seluruh pembaca yang budiman sebagai penambah referensi dan informasi untuk generasi bangsa. Karena kita sadari sulitnya mendapatkan referensi sehingga seringkali dalam beberapa pembahasan maknanya menjadi salah kaprah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi siapapun, walau sedikit dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Rahayu.by waone putra

Sabtu, 07 September 2013

NET USER pada CMD

Pada artikel kali ini saya akan memberi tahu cara yang bisa kita gunakan untuk mengganti password user pada Windows termasuk password administratornya melalui perintah-perintah dalam CMD.
Anda sudah penasaran? Ikuti trik nya di bawah ini.
1. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah membuka cmd melalui Start > Run lalu ketikkan cmd dan tekan enter.
2. Lalu apa perintah yang bisa digunakan untuk mengganti password tersebut ? Perintah yang akan kita gunakan adalah perintah net. Untuk melihat apa saja kegunaan dari perintah net ini, ketikkan net /? lalu tekan enter. Untuk lebih spesifiknya, kita akan menggunakan perintah net user. Ketikkan perintah ini sehingga akan menampilkan daftar user yang ada pada Windows tersebut. Pada contoh di bawah terdapat user administrator, duken dan guest



3. Lalu, bagaimana kita bisa mengganti password dari user-user tersebut? Ketikkan baris perintah net user /? untuk mengetahui fungsi-fungsi dari perintah ini.



Kita akan melihat suatu fungsi untuk mengganti password yaitu :

net user username password|*


  • perintah net user adalah perintah dasar yang wajib kita sertakan pada awal perintah tersebut
  • username adalah nama user yang ingin kita ganti passwordnya. Pada contoh di sini misalnya username duken atau adminisrator
  • password adalah password baru yang kita inginkan berlaku pada user tersebut.
  • * (tanda bintang dapat digunakan untuk meniadakan/menghapus password atau jika kita ingin memastikan password tersebut sudah benar atau tidak dengan meminta konfirmasi password sekali lagi.

4. Pada contoh kali ini kita akan mengganti password dengan username duken. Untuk itu ketikkan baris kira-kira seperti di bawah ini. Anda dapat menyesuaikan username dengan username yang ada pada Windows Anda.

net user duken 123456



5. Selesai!!! Coba anda logoff, dan masuk dengan user yang telah diganti passwordnya tadi. Password akan berubah menjadi 123456 sesuai dengan permintaan kita.

6. Bagaimana jika ingin mengosongkan/menghapus password tersebut? Ketikan :
net user duken *

7. lalu jika ada tampilan untuk meminta password yang baru, kosongkan lalu tekan enter hingga pesan mengganti password telah berhasil dilakukan.

Bagaimana jika kita membutuhkan akses cepat dalam mengganti password banyak komputer? Terus, bagaimana mengantisipasi orang-orang yang belum terbiasa dengan layar hitam tersebut ? Baiklah kita akan mengakses kode tersebut melaui file bat yang dapat dibuat melalui sebuah notepad.

1. Buka notepad melalui Start > All Program > Accessories > Notepad
2. Ketikkan kode-kode seperti di atas, tidak ada beda.
net user duken 123456

Jangan lupa untuk mengganti usernya sesuai dengan user yang ada pada Windows
Anda.



3. Setelah itu simpan dengan nama ganti-password.bat atau apalah namanya yang
penting dengan ekstensi *.bat. Jangan lupa untuk mengubah Save As Type menjadi All
Files.

4. Setelah itu klik 2 kali file ganti_password.bat tadi untuk menjalankannya.

5. Selesai!!! Password baru telah telah dibuat untuk user duken tadi.

Sebenarnya cara dengan menggunakan notepad tadi sama saja dengan menggunakan cmd. Hanya saja cara dengan notepad bisa sedikit lebih cepat.

Jadi sebenarnya, banyak cara yang bisa kita gunakan dengan tool-tool bawaan Windows untuk mengganti password sebuah akun tanpa susah payah.

Jumat, 01 Februari 2013

Apabila Keserakahan Sudah Melanda

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa dosa
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
serakah

Ebiet G. Ade
"Berita Kepada Kawan"

Manusia seringkali menyalahkan fenomena alam setiap kali ada bencana terjadi. Bahkan mereka yang mengaku ahli pun seringkali mengesampingkan ulah tangan manusia yang sesungguhnya merupakan faktor utama kerusakan alam. Curah hujan menjadi kambing hitam dari banjir yang melanda berbagai daerah di negeri ini. Padahal, hujan adalah anugerah dari Allah SWT kepada semua hamba-Nya dan makhlukNya di dunia ini. Apalah artinya bumi ini jika tidak ada siklus hujan yang menyuburkan tanam-tanaman di atasnya. Tentu dia hanya akan menjadi planet yang mati dan tak akan mampu menunjang kehidupan di atasnya.

Kita masih beruntung masih ada orang-orang yang bersedia mengolah sampah, baik organik atau anorganik menjadi barang-barang bermanfaat. Ada juga yang bersedia menyingsingkan lengan baju untuk memunguti sampah dari sungai, pantai dan tempat-tempat lainnya. Cukup banyak pula yang suka mengolah sampah organik menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman. Namun, jumlah mereka sangat sedikit dibandingkan jumlah sampah yang menggunung, yang dihasilkan masyarakat setiap hari. Sebagian besar manusia lebih suka merusak lingkungan dengan tindakan-tindakan mereka seperti membuang sampah di sungai, membangun gedung tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan sebagainya. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan dan hanya mementingkan kepentingan ekonomi semata hanya akan membawa bencana pada banyak orang. Lumpur panas yang menggenangi desa-desa di daerah Sidoarjo dan sekitarnya adalah salah satu contohnya.

Bencana memang bisa terjadi karena fenomena alam. Bencana seperti itu tidak bisa kita cegah walaupun masih bisa kita minimalisir kerusakannya. Bahkan, terkadang bencana-bencana tersebut menjadi ladang amal yang luar biasa bagi para relawan yang menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu sesama, terutama yang tertimpa bencana tersebut.


Bencana alam juga seringkali merupakan awal kehidupan baru bagi mereka yang selamat dari kejadian tersebut. Namun, ada juga bencana yang disebabkan kelalaian dan keserakahan manusia manusia. Bencana seperti ini seringkali lebih sulit diatasi dan lebih berat untuk diperbaiki kerusakannya. Semburan lumpur panas yang menelan desa-desa di daerah Sidoarjo dan sekitarnya adalah diantara bencana-bencana tersebut. Banjir bandang yang seringkali melanda Ibukota Jakarta dan daerah lainnya juga merupakan contoh-contoh bencana akibat ego dan kelalaian manusia. 


Kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan seringkali berbenturan satu sama lain. Kaum kapitalis yang hanya peduli pada pengerukan keuntungan sebesar-besarnya bukan sekali dua kali berhadapan dengan para aktifis dan LSM pemerhati lingkungan. Keuntungan material jangka pendek memang terkadang membutakan mata manusia hingga lupa menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga, isu lingkungan tidak dianggap sebagai isu yang seksi untuk diperbincangkan dan dijadikan sebagai pusat perhatian.


"Dunia ini cukup untuk kebutuhan semua manusia" kata Mahatma Gandhi "namun tidak cukup untuk keserakahan satu orang". Pepatah Indian Amerika mengatakan "Hanya ketika pohon terakhir sudah mati, sungai terakhir telah diracuni dan ikan terakhir telah ditangkap, saat itulah kita menyadari bahwa kita tidak bisa memakan uang". Jika alam ini sudah hancur berantakan dan sudah berada di luar kemampuannya memulihkan diri, saat itulah kita menyadari bahwa uang dan harta benda tidak bisa dimakan. Namun, jika hal itu sampai terjadi, maka semuanya sudah terlambat. Tinggal penyesalan tak berguna yang akan menyiksa batin manusia setiap kali teringat akan kesalahannya. Maka, menjaga amanah lingkungan ini adalah tanggung jawab kita bersama.


Mau tidak mau kita harus saling mengingatkan agar kita tidak lupa menjaga lingkungan kita. "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu"; maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti" [QS. Ali Imran: 193].

Selasa, 22 Januari 2013

KEHIDUPAN

Bissmillahirrohmanirrohim ......hanya dengan kata itu lah q bisa maju sampai saat ini.tak terasa waktu semakin maju dan umur pun semakin berkurang.q tak tau apakah q termasuk orang-orang yang Engkau ridhoi atau tidak ya allah.....hanya pasrah dan berfikir positf kepadaMU yang q bisa.

hidup memang banyak rintangan dan halangan tapi kalu kita telusuri mulai dari mana asal kita?dan dimana kita?dan juga akan kemanakah kita???? semua ini membutuhkan jawaban yang pasti karena dari itu hidup sejati pasti akan nampak.tapi mungkin karena kita kalah dengan zaman atau dengan apa intinya dalam setiap kita bertindak pasti selalu menuju keduniawi saja dan itupun tanpa kita sadari.
memang dunia ini sangat indah memang nafsu dunia ini sangat memenjarakan kita.demi dunia apapun kita lakukan malam kita jadikan siang dan siang kita jadikan malam, kerja dan terus kerja meraih cita-cita??tanpa kita sadari gimana dengan cita-cita kita kelak di hari yaumul kiyamah nanti mau jadi apa kita nanti???

tuhan memang adil berbagai manusia diciptakan dengan rizki yang berbeda-beda.dengan status yang bermacam-macam ada kaya,miskin,sedengan dan berbagai lainnya.semua itu dimasukkan dalam satu kehidupan dan tuhan menciptakan berbagai bentuk manusia menurut apapun dari segi jasad,harta dan martabat. tuhan menciptakan segala isi didunia ini semua hanya untuk manusia tuhan memang maha besar ''ALLAHU AKBAR'' allah maha besar.

jiwa manusia yang tenang,hidup dalam kejujuran,hidup dalam kebenaran dan selalui diridhoiNYA itu memang menjadi keinginan setiap insan sesuai sumpah dikala masih dialam alam 'hung''alam sebelum manusia diciptakan.dan didalam diri manusia itu sendiri terdapat banyak unsur,banyak sifat banyak rasa yang selalu kearah negatif maupun positif.dikala kita ditarik kearah negatif betapa beratnya jiwa ini menolak atau mengingkarinya entah apa yang ada didalam diri ini begitupun sebaliknnya.

saya cuma mau mengatakan hiduplah dengan sebenar-benarnya hidup karena hidap t tak kan pernah mati.